1. |
Montase
04:08
|
|||
Detik jam gerak tanpa henti
Memandang laju hidup yang tak pasti
Mereka pergi datang silih berganti
Kau pun coba tuk mengerti
Yang hilang, pergi tanpa pesan
Yang datang, menyisihkan peran
Jangan lagi kau pungkiri
gelap hidup nyatamu
yang kau tangisi
Jangan lagi kau pungkiri
tawamu akan hidup yang tak pasti
Yang hilang, pergi tanpa pesan
Yang datang, menyisihkan peran
Montase berkisah seribu wajah
Kelak yang ada akan terjajah
Montase berkisah seribu wajah
Kelak yang ada akan terjajah
|
||||
2. |
Hilang
03:45
|
|||
Melangkah
Di antara mimpi dan nyata
Jalan ini tiada tujuan
Berputar hingga punah
Menatap meratap ditelan bayang
Dalam sebuah pencarian kehidupan
Mengambang di tengah ketiadaan
Tenggelam dalam kegelepan
Menikmati nyanyian kefanaan
Berdansa dengan kehampaan
Bersulang dengan bayangan
Hilang ditelan keangkuhan
Hilang rayakan kehancuran
|
||||
3. |
Redum
01:03
|
|||
4. |
Kidung di Hari Berkabung
03:46
|
|||
Melihat jurang bak titik akhir
Dilanda muram, hanya melagu
Nafsu tabiat terbujur membiru
Delusi esok kian menderu
Hidup adalah imaji
Nyata adalah mati
Hidup adalah imaji
Nyata adalah mati
Meludahi kenyataan
Melenakan hampa
Menusuk perlahan
Menjuntai angan
Arus yang terus melaju
Jerit tuangkan segala ragu
Merangkak merasa maju
Nyatanya hanya ilusi palsu
|
||||
5. |
Pilu
03:09
|
|||
Pilu bergerumun
Robek merona jingga
Antar ku pada lamun
Menggila pada raga
Riuhnya gaduh
Melipir lebih jauh
Berharap yang tiada
Hujan menusuk dada
Pilu bergerumun
Robek merona jingga
Jiwa gejolak racun
Meratap mata surga
Terduduk lumpuh
Mendekap angan
Berharap tiada
Berharap binasa
Bolehkah aku memesan takdir
Menunggu lagu ini berakhir
|
||||
6. |
Dua Empat
04:54
|
|||
Dinding ini terasa sempit
Ruangan ini tak bernyawa
Ambisi hanya basa-basi
Semua menunggu mati
Melepuh dan terbenam
Sepuluh sampai enam
Cahaya biru yang memerahkan
Tangisan yang memekakkan
Angka yang bertambah
Mengejar hingga punah
Tak ada yang selanjutnya
Kembali ke tralis lama
Kala semua bernyawa
Tertawa akan gelap
Hidup di atas nyata
Tak ada yg selanjutnya
Kala semua bernyawa
Tak ada yg selanjutnya
Kembali ke tralis lama
|
temarram Indonesia
Departing from the gloomy pandemic era in 2020. Regga (Vocal/Guitar) and Owi (Bass) formed temarram, a music unit that
presents cold and gloomy danceable music which is thick with 80’s era. Completing that vision, Sherina (Vocal/Synth) joins and brings a new life and colors to the band.
Malvino - +62 81212848981
contact.temarram@gmail.com
... more
Streaming and Download help
If you like temarram, you may also like:
Bandcamp Daily your guide to the world of Bandcamp